

Teras Dharma
Plum Village (Nunery) di Bali
Terinspirasi oleh keindahan sawah terasering yang terhampar luas di lokasi lahan Tabanan-Bali, maka lahirlah nama Teras Dharma. Di tempat inilah pusat latihan Plum Village di Tabanan, Bali akan dibangun.
Pembangunan tahap pertama diperuntukan bagi tempat tinggal (kuti) dan tempat berlatih para Bhiksuni dan Shramaneri; selain itu menjadi pusat belajar-mengajar tradisi Plum Village, serta melayani masyarakat luas dengan mengadakan program-program pelatihan diri seperti day of mindfulness, atau retret hidup berkesadaran.
Salah satu aspirasi dari pusat latihan ini adalah membangun lingkungan yang memadai dan kondusif untuk berlatih, baik bagi Monastik maupun praktisi awam.
Lingkungan yang baik adalah faktor yang sangat penting. Seperti tanaman, tanpa lingkungan yang berdaya guna, sebagus apa-
pun bibit yang ditanam, bibit itu tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Di dalam lingkungan seperti itu, terdapat komunitas yang harmonis, di mana setiap orang dapat berlatih hidup sadar-penuh dengan hati yang dipenuhi suka cita; mempelajari dan menjalankan Sila, Samadhi dan Prajna, bersumbangsih untuk menumbuhkan energi kolektif kedamaian dan kebahagiaan demi transformasi diri, dan berharap dapat membantu meringankan penderitaan orang lain dan makhluk lain, di samping menghargai dan merawat bumi.
Berlatih bersama komunitas menjadi lebih mudah, karena kita bisa saling menjaga dan mengingatkan, agar tidak mudah terbawa arus yang berlawanan dengan aspirasi seorang Monastik atau praktisi awam.
Berlatih dengan komunitas dan membangun komunitas yang harmonis juga merupakan salah satu cita-cita luhur Thay. Di jaman yang sangat kompleks sekarang ini, Thay selalu berkata “Satu Buddha tidaklah cukup”, kita harus membangun komunitas, sehingga dapat menjadi tempat berlindung bagi banyak orang untuk berlatih mengatasi masalah-masalah hidup.
Kami berharap Teras Dharma Center dapat juga menjadi pusat belajar-mengajar, mempelajari begitu banyak pintu dharma dan terus mencari cara untuk dapat mengimplementasikan warisan Buddha Dharma pada setiap kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah semangat Thay dalam menjalani kehidupan Monastiknya.




Denah Lt. semi basement
Dendah lt. Dasar

Denah lt. 2




Pemberkatan Tanah
27 Januari 2024
Berkat dukungan dari 10 penjuru semesta alam dan juga cinta kasih dari hati yang tulus teman-teman semua, pada tanggal 27 Januari 2023, pemberkatan tanah yang
tepatnya berlokasi di Desa Mengesta, Tabanan Bali, dapat berlangsung dengan baik, penuh rasa damai, dan suka cita.
Y.M Bhiksuni Chan Khong (85 tahun), yang akrab disapa Sister Chan Khong-murid monastik pertama Zen Master Thich Nhat Hanh, memimpin upacara pemberkatan tanah dengan khusyuk dan hadir sepenuhnya untuk momen yang sangat spiritual. Dengan doa yang tulus beliau mengucapkan terima kasih sebagai anak-anak Bumi, memohon izin untuk berada disana dan berjanji untuk merawat alam di sekitar dengan sebaik-baiknya.
Acara pemberkatan tanah ini juga dihadiri oleh murid-murid senior Thay lainnya yaitu, Bhiksuni Chan Dinh Nghiem, Bhiksuni Chan Tue Nghiem, Bhiksuni Chan Si Nghiem, juga monastik dan sahabat Plum Village di
Indonesia.
Selain melantunkan doa dan mantra, kami juga membacakan Sutra Cinta Kasih (Metta Sutta). Pemberkatan ditutup dengan meletakkan batu pertama, dan menulis “Thank You Mother Earth” oleh Sister Chan Khong di sebuah prasasti kecil sederhana. Terima Kasih Ibu Pertiwi yang telah menyirami hati kami dengan kebahagiaan atas rasa syukur dan cinta kasih.

Zen Master Thich Nhat Hanh
Lahir di Vietnam pada tahun 1926, sejak berusia 16 tahun beliau sudah menjadi Bhiksu Zen. Dalam silsilah Zen, beliau adalah generasi ke-42 aliran Dhyana Linji (Rinzai).
Selama mengajar, beliau telah menerbitkan lebih dari 100 buku tentang meditasi, sadar penuh, dan Agama Buddha Terapan, serta puisi, buku cerita untuk anak-anak, dan ulasan mengenai sutra-sutra Buddhis.
Sejak diasingkan dari Vietnam pada tahun 1966, beliau menjadi pelopor dalam membawa ajaran Buddha ke dunia barat. Beliau menjadi guru yang sangat dihormati dan dicintai oleh murid Monastiknya yang berjumlah lebih dari 700, dan juga bersama dengan puluhan ribu
murid perumah tangga yang mempraktikkan ajaran beliau, berlatih hidup sadar penuh, menjadi aktivis perdamaian, membangun komunitas praktisi di sekolah, tempat kerja, penjara, pemerintahan dan pebisnis di seluruh dunia. Beliau meninggal dunia pada bulan Januari tahun 2022 yang lalu di usia 95 tahun, di Vihara Tu Hieu, Hue, Vietnam, dimana tempat beliau ditahbiskan menjadi Sramanera.
Plum Village Center
Plum Village Practice Center berlokasi di Prancis barat daya, dekat dengan kota Bordeaux, adalah pusat latihan internasional terbesar dan komunitas monastik pertama
yang didirikan oleh Zen Master Thich Nhat Hanh (Thay) di dunia Barat.
Plum Village adalah tempat Thay mewujudkan impiannya untuk membangun Komunitas
Monastik dan umat perumah-tangga: menciptakan lingkungan yang sehat di mana orang dapat belajar seni hidup harmonis satu sama lain dan juga hidup harmonis dengan Bumi, melalui inti ajaran beliau yaitu Buddhisme
terapan/aplikatif (Applied Buddhism). Sekarang ini, Plum Village telah memiliki lebih dari 10 pusat latihan yang tersebar di Amerika, Eropa dan Asia.
Pada tahun 1982 Plum Village, bermula dari lahan pertanian kecil pedesaan, dan saat ini telah tumbuh menjadi vihara Buddha terbesar di Eropa, dengan lebih dari 200 bhiksu dan bhiksuni yang menetap dan berlatih di empat vihara berbeda yang tersebar di pedesaan
Prancis. Ini adalah kelanjutan dari “Sweet Potato Community” atau “Komunitas Ubi” yang pertama kali didirikan Thay di dekat Paris pada tahun 1970-an, tak lama setelah beliau diasingkan dari Vietnam.













